Adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam
tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya, dalam
kasus kembar, atau triplet/kembar tiga).
LATAR BELAKANG:
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi
terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk
wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut
embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran).
Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida
atau gravida
1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai
gravida 0.
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia
dibagi menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap
berbeda dari perkembangan janin. Triwulan pertama membawa risiko
tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada
masa triwulan
ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa.
Triwulan ke-3 menandakan awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat
tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan.
Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi
budaya dan legal dari hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan
ke-3 adalah sebuah pribadi. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu
antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari
pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan
manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian
janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama
kalinya disebut primigravida atau gravida
1: seorang wanita yang belum
pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia
dibagi menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap
berbeda dari perkembangan janin. Triwulan pertama membawa risiko
tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada
masa triwulan
2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa.
Triwulan ke-3 menandakan awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat
tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan.
Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi
budaya dan legal dari hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan
3 adalah sebuah pribadi hidup yang baru
ALASAN ABORSI:
Aborsi dilakukan oleh seorang wanita hamil - baik yang telah menikah
maupun yang belum menikah dengan berbagai alasan. Akan tetapi alasan
yang paling utama adalah alasan-alasan yang non-medis (termasuk jenis
aborsi buatan / sengaja)
Di Amerika, alasan-alasan dilakukannya aborsi adalah:
1. Tidak ingin memiliki anak karena khawatir mengganggu karir, sekolah
atau
tanggung jawab lain (75%)
2. Tidak memiliki cukup uang untuk merawat anak (66%)
3. Tidak ingin memiliki anak tanpa ayah (50%)
Alasan lain yang sering dilontarkan adalah masih terlalu muda (terutama
mereka yang hamil di luar nikah), aib keluarga, atau sudah memiliki
banyak anak. Ada orang yang menggugurkan kandungan karena tidak mengerti
apa yang mereka lakukan. Mereka tidak tahu akan keajaiban-keajaiban
yang dirasakan seorang calon ibu, saat merasakan gerakan dan geliatan
anak dalam kandungannya.
Alasan-alasan seperti ini juga diberikan oleh para wanita di Indonesia
yang mencoba meyakinkan dirinya bahwa membunuh janin yang ada didalam
kandungannya adalah boleh dan benar .
Semua alasan-alasan ini tidak
berdasar.
Sebaliknya, alasan-alasan ini hanya menunjukkan ketidakpedulian seorang
wanita,
yang hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri.
Data ini juga didukung oleh studi dari Aida Torres dan Jacqueline
Sarroch Forrest (1998) yang menyatakan bahwa hanya 1% kasus aborsi
karena perkosaan atau incest (hubungan intim satu darah), 3% karena
membahayakan nyawa calon ibu, dan 3% karena janin akan bertumbuh dengan
cacat tubuh yang serius.
Sedangkan 93% kasus aborsi adalah karena alasan-alasan yang sifatnya
untuk kepentingan diri sendiri – termasuk takut tidak mampu membiayai,
takut dikucilkan, malu atau gengsi.